Minggu, 04 Mei 2014

Sorry, it's about Moslem... PENTING SIH...
1% orang menganggap ini penting setelah membacanya
3% orang menganggap ini penting saja tetapi tidak membacanya
16% orang menganggap ini tidak penting dan tidak membacanya
40% orang menganggap ini sebagai postingan panjang yang tidak berguna dan melewatkannya saja.
40% orang tidak faham dengan postingan ini...

(Fakta-fakta tersebut terakumulasi berdasarkan karakter manusia yang 98% lebih mementingkan hal yang tidak berguna. Namun, tetap dianggap berguna sepanjang hidupnya)

Waktu itu, ada seorang teman bertanya (alih ke versi indonesia)

B : Tih, aku mau tanya. Bukankah tidak adil apabila seseorang itu di lahirkan di tempat yang salah, misal mereka di lahirkan bersama kaum kafir. Bukankah mereka jadi kafir. Dan disana tak mungkin ada yang mengajari mereka tentang Islam. Berarti mereka di ciptakan hanya untuk masuk neraka donk.
A : Emm... aku kurang tau juga gus...
B : Klo tanya bapak Izab gimana ya...
A : mungkin beliau tau...

(Tetapi hal itu tidak pernah benar-benar di pertanyakan lagi... dan tersirat bahwa Tuhan itu tidak adil untuk orang-orang tertentu di benak kami)

Akan tetapi, setelah 3 bulan kemudian, atas dasar pengalaman, saya berhasil menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut. Alam bawah sadar saya mengumpulkan berbagai informasi dan merangkumnya sendiri secara cermat dan akhirnya di sampaikan kepada alam sadar saya...

* Begini, memang Tuhan yang menentukan manusia akan lahir dimana, sebagai siapa, bersama siapa, di lingkungan seperti apa, dsb...

Tetapi, Satu dua hal yang di hadiahkan kepada mereka yang berani menantang Dunia Fana adalah "AKAL" dan "KEBEBASAN", kebanyaakan manusia lebih suka hal yang praktis. Mereka tidak menggunakan akal dan kebebasan itu sesuai porsinya, mereka gunakan Akal seminim mungkin dan kebebasan dengan sebebas-bebasnya. Sehinga, 99,998% Manusia menganut KEPERCAYAAN turunan. Artinya, manusia hanya menganggap benar KEPERCAYAAN apa yang di berikan orang tua mereka. Padahal, KEPERCAYAAN itu harus logis. Sepanjang hidupnya, ia akan terus termakan kepercayaan itu. Namun, satu hal yang dapat merubahnya... yaitu CINTA... cinta manusia kepada manusia begitu luar biasa hingga KEPERCAYAAN pun bisa di korbankan. Akan tetapi ingat, Kepercayaan berdasarkan Cinta itu merupakan hal BUTA. tetap saja suatu kepercayaan yang di anut orang lain juga belum tentu logis berdasarkan kaidah Tuhan.
Ingat!!! KEPERCAYAAN anda sekarang hanya menurut anda dan kaum anda saja benar, tapi belum tentu benar. carilah KEPERCAYAAN yang membuat kita ingin bertanya sampai tidak dapat di pertanyakan lagi... Bukan kepercayaan yang Anda dan Orang tua anda anggap benar. Tugas manusia bukan menerima saja, tetapi berusaha untuk mengetahui bukti Konkretnya.

Inti : Manusialah yang bersalah, akal mereka terbang di tengah Kebebasan yang mereka rasakan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar